Sabtu 26 Apr 2025

Notification

Error Loading Feed!
×
Sabtu, 26 Apr 2025

Iklan

Kenakalan Remaja, Narkoba, dan PETI Jadi Fokus Polda Sumbar; Ini Langkah Tegas Kapolda

Senin, 14 April 2025 | 20:51 WIB Last Updated 2025-04-14T13:51:28Z

Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta, saat temu wartawan di salah satu restoran di Padang, Senin (14/4/2025).

Padang, Rakyatterkini.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat, Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta, menyoroti berbagai persoalan sosial yang kian marak terjadi di wilayahnya. 

Dalam makan siang bersama wartawan di salah satu restoran di Kota Padang, Senin (14/4/2025), Irjen Gatot memaparkan isu-isu krusial yang tengah dihadapi masyarakat Sumbar, mulai dari balapan liar, tawuran remaja, penyalahgunaan narkoba, judi online, hingga penambangan tanpa izin (PETI).

Menurut Kapolda, fenomena tawuran yang kerap terjadi di wilayah Sumbar kini sudah mulai berkurang. Pelaku tawuran mayoritas merupakan remaja putus sekolah dengan rentang usia rata-rata 16 tahun.

“Dari data yang kami himpun, terdapat sekitar 800 anak yang putus di tingkat SD, 600 di tingkat SMP, dan 1.500 putus di tingkat SMA. Mereka inilah yang rentan terlibat dalam tawuran, balap liar, hingga kejahatan jalanan,” ujar Irjen Gatot.

Ia menegaskan penanganan kenakalan remaja tidak cukup hanya dengan pendekatan hukum. “Kalau hanya ditahan, mungkin bisa menimbulkan efek jera sekali dua kali, tapi masa depan mereka bisa suram. Penangkapan bukan solusi utama,” tambahnya.

Polda Sumbar, kini tengah menjalin kerja sama dengan Lembaga Kesejahteraan Anak dan Masyarakat (LKAAM) dalam upaya pembinaan dan pencegahan kenakalan remaja.

Dalam peredaran narkoba, Sumatera Barat saat ini menempati posisi ke-16 dari seluruh provinsi di Indonesia. Sebelumnya, Sumbar sempat berada di peringkat ke-6, sebuah posisi yang sangat mengkhawatirkan.

“Kita patut bersyukur karena upaya penegakan hukum dan pencegahan mulai membuahkan hasil. Tapi ini belum waktunya untuk berpuas diri. Ancaman narkoba masih nyata, dan jumlah tahanan kita yang mencapai 800 orang sebagian besar terlibat kasus narkoba,” ungkapnya.

Kapolda menekankan pentingnya pendekatan preventif dan edukatif kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

Judi Online: 67 Pelaku Ditangkap, Edukasi Jadi Kunci
Masalah lain yang turut disorot adalah maraknya praktik judi online di kalangan masyarakat. Hingga awal April 2025, Polda Sumbar telah menangkap sedikitnya 67 orang pelaku judi daring.

“Judi online ini semakin masif, tidak mengenal usia dan profesi. Untuk itu, selain penindakan, kami juga menggalakkan edukasi melalui kegiatan pembinaan spiritual. Salah satunya adalah gerakan Subuh berjemaah yang dilaksanakan secara rutin oleh Polres, Polsek, dan Polpos,” jelas Irjen Gatot.

Ia menambahkan, kegiatan spiritual ini menjadi sarana untuk memperkuat mental dan moral aparat serta masyarakat dalam menghadapi tantangan zaman.

Penambangan Ilegal (PETI): Tegas Tapi Tetap Manusiawi

Isu penambangan ilegal juga tak luput dari perhatian Kapolda. Ia menegaskan bahwa Polda tidak akan membiarkan praktik pertambangan tanpa izin yang merusak lingkungan. Namun, pendekatannya akan tetap memperhatikan aspek sosial masyarakat.

“Kita tidak ingin mematikan hajat hidup orang banyak. Tapi kita juga tidak boleh abai terhadap kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, setiap penambangan harus memiliki izin yang sah. Kita harus jaga keseimbangan antara ekonomi dan ekologi,” tegasnya.

Ajak Semua Pihak Berkolaborasi

Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh agama, dan lembaga pendidikan untuk bahu-membahu mengatasi berbagai tantangan sosial yang ada di Sumatera Barat.

“Kolaborasi adalah kunci. Polda tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh keterlibatan semua pihak agar Sumbar menjadi provinsi yang aman, tertib, dan sejahtera bagi semua,” tutupnya. (gp)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update