![]() |
Kakanmenag Sawahlunto, Dedi Wandra (kiri) serahkan bantuan. |
Sawahlunto, Rakyatterkini.com - Keluarga Besar Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Sawahlunto buka puasa bersama MUI, FKUB, Ormas Islam dan Wartawan Sawahlunto, Rabu (19/3/2025).
Momentum seperti ini sangat penting untuk mempererat ukhuwah Islamiyah serta membangun ukhuah dan sinergi dalam menjaga kerukunan umat.
Itu disampaikan Kepala Kantor Kemenag (Kakanmenag) Sawahlunto, Dedi Wandra dalam sambutannya sebelum berbuka puasa.
“Pentingnya silaturahim antara ormas-ormas Islam, tokoh-tokoh agama dan wartawan agar hubungan yang terjalin semakin kuat. Silaturahim harus semakin erat dan akhirnya kita bersinergi untuk memberikan kontribusi nyata demi kemajuan umat,” jelas Dedi Wandra.
Menurut Kakanmenag Sawahlunto, agenda hari ini adalah merupakan rangkaian agenda Kemenag "Festival Ramadhan" yang sudah dimulai dari 16 Maret 2025 yang lalu, diawali dengan Khatam Alquran.
"Target Khatam Alquran Sumatera Barat termasuk Sawahlunto adalah 8.500 kali Khatam, Alhamdulillah target ini melebihi sehingga di Sumatera Barat berkat dukungan semua pihak tercatat 10.423 kali Khatam Alquran pada 16 Maret 2025, "ucapnya.
Kankemenag Sawahlunto dalam Festival Ramadhan ini intinya adalah berbagi dengan ummat. Melalui UPZ disalurkan sebanyak 214 paket kepada honorer di lingkungan Kementerian Agama Kota Sawahlunto menerima distribusi Zakat Mal yang berasal dari pemotongan Zakat Mal para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenag Kota Sawahlunto dengan total Rp83.200.000.
Para penerima zakat ini terdiri dari honorer guru dan pegawai madrasah tingkat MA hingga RA, penyuluh agama, serta guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum dari tingkat TK hingga SMA.
Di samping itu Kemenag Sawahlunto juga menggelar Bazar di halam kantor Bazar Barang Bekas Berkualitas (BerBeKu).
"Barang yang dijual di bazar ini bukan barang bekas yang tidak terpakai, tetapi barang berkualitas yang telah diseleksi dengan baik. Bahkan, ada juga barang baru yang belum sempat digunakan karena kesalahan pemesanan, seperti ukuran yang tidak sesuai," ujar Dedi Wandra.
Menariknya, dalam bazar ini, barang-barang tidak memiliki label harga. Masyarakat yang berminat cukup membayar seikhlasnya, dan seluruh hasil penjualan akan disalurkan untuk membantu masyarakat kurang mampu atau bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.
Inisiatif ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Selain berbelanja dengan harga terjangkau, warga juga bisa berkontribusi dalam aksi sosial.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Ramadan bukan hanya tentang ibadah pribadi, tetapi juga tentang berbagi dan peduli terhadap sesama. (ris1)